Semula Langit Cerah.
Matahari Tidak Pelit Membagi Sinarnya.
Hingga Setiap Sudut Tersinari.
Tidak Ada Yang Gelap, Tertutup Semua Oleh Cahayanya.
Bersama Datangnya Sinarnya
Angin Sejuk Berhembus Menghampiri, Melewati Setiap Langkah, Menghembus Apa Saja Yang Ia Sanggup
Tenang Dengan Tiupannya.
Menghembuskan Dedaunan Hingga Gugur Dan Jatuh Kebatang nya menemui daun yang sudah layu dahulu.
Hingga Angin Berlalu Menempuh Jarak Yang Tak Terukur, Dan Waktu Yamg Tak Terhentikan.
Dan Terus Angin Menambah Cepat Lajunya.
Tak Mau Ketinggalan Dengan Detik Demi Detik Yang Berlalu.
Awan Mulai Pekat.
Angin Mulai Memutar Pada Titiknya.
Memutar Apa Saja Yang Disentuh nya.
Kilatan Mulai Menyerang Dari Sumbernya Seolah Perang Melawan Musuhnya.
Padahal Tidak Begitu Ceritanya.
Itulah Memang Adanya Biasanya.
Angin Yang Terus Memutar Genggamannya
Mungkin Dia Akan Berhenti Dan Menghamburkan Apa Yang Digenggamnya Atau Mungkin Membawanya Jauh Seberapa Sanggup Ia Sanggup Menggenggam.
Dahlan SP
2015 Campur Aduk
Minggu, 13 Desember 2015
Jumat, 01 Mei 2015
TANDA- TANDA KIAMAT ( SITUASI DUNIA ZAMAN KINI)
Kita simak hadist berikut :
Berkata Arif Asy-Sya'roni riwayat Atturmizi dari Sayidina Ali r.d.a Nabi bersabda :
Apabila terjadi harta ghonimah dimiliki kerajaan harta pustaka menjadi perebutan, berzakat dianggap rugi. Tunduk orang laki-laki pada isterinya, durhaka anak pada ibunya, mensia-siakan bapaknya, orang berteriak-teriak didalam mesjid,karena kurang pengetahuannya, orang laki-laki dihormati karena takut akan kejahatannya, diminum arak, orang laki-laki memakai sutera, diangkatnya perempuan jadi biduan dan pemimpin kesenian. Mencaci umat sekarang kepada umat yang dulu kala, mencela ulama yang dahulu. Maka tunggulah olehmu sehingga datang angin merah, atau tenggelam dunia ini, atau manusia * berbuat sepeerti hewan* demikina antara lain tanda-tanda kiamat, yang mana apa-apa yang disebutkan dalam hadist, kini nampak sudah dimata kita.
Cobalah kita perhatikan situai dunia zaman kini! Di abad yang kedua puluh satu di abad yang dikatan zaman modern atau kata orang zaman kemajuan, coba kita sesuaikan dengan sabda Nabi diatas, Nisacaya kita akan melihat serta mengakui kebenarannya.
Orang-orang kaya tidak sedikit, tapi orang miskin tetap terlantar. Banyak orang dikota-kota besar yang tidur dikolong jembatan atau digerbong kereta api tua atau bikin gubuk dari karton bekas dipinggir kal. Tidur anak-beranak disana meskipun dilakukan pembersihan berulang-ulang, tapi berulang mereka kembali datang menempati tempat itu.
Lama-kelamaan pemandangan yang seperti itu sudah dianggap biasa saja. Jadi orang tidak perlu takjub dan heran.
Tiap tahun tidak sedikit hasil zakat dibagikan baik oleh lembaga yang mengurusi zakat atau bahkan pemerintah membagikan sebagian dari hasil pajak negara, namun hal itu sekedar hanya menggembirakan hati mereka menjelang lebaran atau pada saat bantuan itu didapatkan. Tetapi untuk menolong dan merobah nasib mereka untuk kembali kepada manusia yang wajar belum mampu melaksanakannya, inila suatu problema yang sukar diatasi. Terjadilah pemandangan yang kontradiksi. Yang miskin tetap miskin dang yang kaya hidup berlebihan, pemandangan tersebut terus berlanjut mengingat banyaknya kasus nyata yang terjadi disaat sekarang ini seperti halnya korupsi yang kunjung berakhir dan tidak memikirkan nasib rakyat miskin sementara kesejahteraan belum bisa teratasi. Inilah zaman akhir dimana harta-benda melimpah-limpah.
Kemudian kata hadist harta warisan menjadi perebutan. Belum hilang diingatan kita seorang anak terus menggugat ibu kandungnya karena harta warisan, itu sangat menyedihkan bukan ?. Seorang bapak meninggal banyak harta, kemudian itu jadi rebutan pada ahli warisnya, hingga hal pertengkaran sampai yang lebih kejam yaitu pembunaha bisa dilakukan dengan mudah, Tidak Punya Hati Nurani karena Harta itulah yang terjadi.
Zaman sekarang banyak terjadi pemerkosaan hingga pembunuhan sadis, belum lupa akan berita pembunuhan sudah tampil berita pembunuhan lagi di media cetak, media televisi dan lain-lain. Keadaan ini sudah semakin buruk hingga kerisauan dikalangan masyarakat semakin jelas terasa dan kemungkinan rasa saling percaya satu sama lain sudah tidak ada lagi.
Tidak kurang orang hidup senang dengan anak-istri nya,tapi ibu bapaknya hidup sengsara, pergi meminta-minta belas kasihan orang, guna mencari sesuap nasi.
Kaum wanita zaman sekarang tidak mau ketinggalan zaman katanya, ingin turut bekerja disegala bidang, bersama kaum laki-laki. Inilah zaman emansipasi. Wanita harus maju.
Kaum wanita masa kini sudah dapat menggantikan kedudukan atau jabatan orang laki-laki, menjadi menteri kita lihat menteri di kabinet kerja pak jokowi sekarang ini ada beberepa orang wanita, menjadi lurah, menjadi hakim, menjadi supir, menjadi kuli bangunan, Dan masih banyak lagi yang tidak pantas dilakukan waanita seperti kuli bangunan, maka hal itu sudah dianggap biasa pada zaman kini. ?
Kemudian kata Nabi s.a.w. wanita wanita zaman akhir * Al-aariyat wal Ghoofilaat * bertelanjang dan lupa malu.
Memang benar, maksudnya bukan sengaja bertelanjang dijalan raya. Tidak! Wanita-wanita itu sengaja disuruh telanjang dengan membuka pakaiaanya sedikit demi sedikiti sampai bertelanjang sama sekali. Mereka melakukan itu untuk memenuhi kehendak laki-laki. Menari telanjang dan ditonton oleh kaum laki-laki ditempat tertentu dengan mendapat bayaran mahal.
Beginilah keadaan wanita zaman sekarang. Dimana-mana. Umum semua mengetahui.Tetapi Sekali Lagi Tidak Semua Wanita Mau Berbuat Begitu!
Maka kita tidak perlu jadi panik atau sakit kepala turut memikirkan keadaan wanita sekarang. Karena inilah tanda-tanda kiamat akan tiba, sebagai mana nabi katan empat belas abad yang lalu.
Dikutip dari : Ustadz Musannif Efendi.1979.Berita Alam Gaib Sebelum Dan Sesudah Hari Kemudian.M.A JAYA. Jakarta.
Dan Dari Kejadian Nyata Saat Ini Yang Dirangkum Penulis.
SENJA SORE
Panas
terik matahari menghantarkan bayangan terus berlalu dari tempatnya,
Disertai
angin yang mulai menghembus perlahan,
Dari
jendela ku pandangi, tirai kusam terbawa angin menuju arah nya seakan
melambai,,,,
Suara2
benda berdoa itu mulai ramai bergerak ke tujuannya
dan
matahari seakan tak mau menununggu,
Geraknya
kian cepat seakan tak sabar lagi menyinari tempat yang jauh dari tempatku,
Itulah
dia tugasnya bersinar dari pagi hingga tiba sore begitu juga esok dan lusa.
Sore
mulai menjemput gelap bersama hilangnya matahari dari posisi ku melihat
beberapa saat lalu.
Suara
suara merdu dari menara dibelakang istana kecil ku mulai mengumandang kan suara
yang terus berkumandang 5 kali sehari begitu biasanya.
Mereka-mereka
yang punya aktivitas yang membuat mereka sibuk, Meluangkan waktu untuk
melangkah ke istana mereka untuk menemui malam.
Mereka
melangkah ku pandangi dari jendela kecil ku sembari angin terus menghembuskan
tirai kusam nan penuh lukisan sama bentuknya.
suara
dari menara itu pun mulai hilang bersama datangnya gelap dan hilangnya terang
yang ditinggal mentari.
Mentari
beranjak untuk membagi sinarnya di singga sana
mentari
akan kembali esok
=Harap
Ku=
Dan
kembali dengan Cerita yang sama dengan kesan berbeda Ketika SENJA SORE kembali
berlalu.
Dahlan
SP
01 April 2015 ( 21 : 36 )
Kembali Bersama Senja
Ketika mentari kembali tak menyinari
tempatku, menandakan sore itu akan berlalu dan malam segera tiba.
Sebelum mentari berlalu meninggalkan
harunya sore bersama angan dan tanda tanya. Ini rupanya hidup.?
Tanya ku muncul ketika dudukku
ditemani nyanyian syahdu dengan syair penuh makna.
Muncul satu tanda tanya tentang
mereka. Mereka Yang dulunya diam membungkam mulai banyak bicara, mulai
beretorika bersama kalimat- kalimat yang
mereka buat.
Nampaknya semakin timbul rasa ingin memahami
makna dari kalimat merekaa itu.
Dalam hati hanya berkata semakin
banyak bicara semakin ketahuan ular sembunyi dimana.
Disore ini cahaya yang menembus lobang
kecil diatap gubuk kecilku, kutatap sembari dalam hati bertanya mereka yang
berubah atau yang berubah.
Suara dari menara itu kembali
terdengar bangkitku dari dudukku, kutuju ruangan kecil sebelah kamarku.
Suara-suara terus berima bersama air
yang menyirami tubuhku. Terdengar suara dari depan pintu itu, ternyata mereka
yang tinggal bersama ku disini sudah kembali dari aktivitasnya masing masing.
Ketika langkah ku bergerak menuju
tempat dimana aku menghadap kepada pencipta terdengar suara suara dari dari
istana mereka.
Mereka sibuk dengan dengan dunia
mereka, itulah kenyataan nya.
Sepanjang jalan yang kulalui ingatan ku
membawaku kembali kemasa kecilku, yang penuh kasih sayang dan ketulusan yang
suci.
Saat ini ketulusan seakan hilang
orang-orang disekelilingku, ingatan itu ,membuatku ingin kembali, ingin rasanya
merasakan ketulusan itu.
Harapku ketika mentari kembali
bersinar esok tidak lagi menemui kedengkian itu, hilang kemunafikan itu,
kedamaian datang dari mereka-mereka yang berjiwa besar.
~~~~~~~~~Tak sadar dalam
khayal~~~~~~~~~
SP
02 April 2015 ( 19 : 02
Wib )
Langganan:
Postingan (Atom)