Ketika mentari kembali tak menyinari
tempatku, menandakan sore itu akan berlalu dan malam segera tiba.
Sebelum mentari berlalu meninggalkan
harunya sore bersama angan dan tanda tanya. Ini rupanya hidup.?
Tanya ku muncul ketika dudukku
ditemani nyanyian syahdu dengan syair penuh makna.
Muncul satu tanda tanya tentang
mereka. Mereka Yang dulunya diam membungkam mulai banyak bicara, mulai
beretorika bersama kalimat- kalimat yang
mereka buat.
Nampaknya semakin timbul rasa ingin memahami
makna dari kalimat merekaa itu.
Dalam hati hanya berkata semakin
banyak bicara semakin ketahuan ular sembunyi dimana.
Disore ini cahaya yang menembus lobang
kecil diatap gubuk kecilku, kutatap sembari dalam hati bertanya mereka yang
berubah atau yang berubah.
Suara dari menara itu kembali
terdengar bangkitku dari dudukku, kutuju ruangan kecil sebelah kamarku.
Suara-suara terus berima bersama air
yang menyirami tubuhku. Terdengar suara dari depan pintu itu, ternyata mereka
yang tinggal bersama ku disini sudah kembali dari aktivitasnya masing masing.
Ketika langkah ku bergerak menuju
tempat dimana aku menghadap kepada pencipta terdengar suara suara dari dari
istana mereka.
Mereka sibuk dengan dengan dunia
mereka, itulah kenyataan nya.
Sepanjang jalan yang kulalui ingatan ku
membawaku kembali kemasa kecilku, yang penuh kasih sayang dan ketulusan yang
suci.
Saat ini ketulusan seakan hilang
orang-orang disekelilingku, ingatan itu ,membuatku ingin kembali, ingin rasanya
merasakan ketulusan itu.
Harapku ketika mentari kembali
bersinar esok tidak lagi menemui kedengkian itu, hilang kemunafikan itu,
kedamaian datang dari mereka-mereka yang berjiwa besar.
~~~~~~~~~Tak sadar dalam
khayal~~~~~~~~~
SP
02 April 2015 ( 19 : 02
Wib )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DILARANG MEMBULY | DAMAI }